LEBAK | Bantenpopuler.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ormas Badak Banten Kabupaten Lebak, Emus Nanang, menegaskan agar seluruh pihak, termasuk kelompok organisasi dan masyarakat sipil, tidak mudah terprovokasi dan terseret dalam pusaran opini yang belum tentu benar, menyusul beredarnya unggahan akun TikTok King Kobra yang menuding adanya tindakan intimidasi oleh oknum Baralak Nusantara terhadap salah seorang pegawai Baperidda Lebak.
Dalam keterangan resminya, Emus Nanang menegaskan bahwa kedatangan Y ke rumah IH tidak berkaitan dengan aktivitas organisasi Baralak Nusantara, melainkan murni sebagai seorang orang tua dari RU, anaknya yang berkebutuhan khusus dan sedang menghadapi persoalan pribadi.

“Kami ingin meluruskan agar publik memahami konteks sebenarnya. Saudara Y datang ke rumah IH bukan sebagai perwakilan organisasi Baralak Nusantara, tetapi sebagai orang tua yang khawatir terhadap anaknya sendiri. Jadi tidak ada kaitannya dengan kegiatan organisasi,” ujar Emus Nanang, Jumat (31/10/2025).
Menurut Emus, tindakan sebagian pihak yang langsung mengaitkan pertemuan itu dengan aktivitas organisasi adalah bentuk penilaian yang terlalu dini dan tidak didasari fakta. Ia meminta agar seluruh pihak, khususnya organisasi kemasyarakatan maupun mahasiswa, tidak ikut menggiring opini publik tanpa dasar yang jelas.
“Kita semua harus lebih bijak. Jangan mudah tergiring oleh narasi dari media sosial yang belum tentu benar. Apalagi sampai menuding tanpa bukti dan hanya berdasar pada potongan video yang bisa saja menyesatkan,” tegasnya.
Emus juga menyoroti unggahan akun TikTok King Kobra yang menyebut Y sebagai tersangka, padahal hingga kini belum ada penetapan resmi dari pihak berwenang. Ia menyebut unggahan seperti itu berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik dan memperkeruh suasana sosial.
“Pernyataan seperti itu berbahaya. Ini bisa menyesatkan masyarakat. Apalagi jika dilakukan tanpa konfirmasi dan tanpa menghormati proses hukum. Kita harus berhati-hati agar tidak memperkeruh keadaan,” tambahnya.
Ketua DPD Badak Banten Lebak tersebut menekankan bahwa Ormas Badak Banten selalu berdiri di posisi netral dan mengedepankan nilai-nilai kebenaran. Ia juga mengajak seluruh organisasi untuk tetap menjaga kondusivitas sosial serta menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Kami mengajak seluruh organisasi, baik mahasiswa maupun masyarakat sipil, untuk melihat persoalan ini dengan kepala dingin. Jangan mudah terbawa arus opini yang dibangun di media sosial. Mari hormati proses hukum dan pahami konteks sebenarnya,” pungkas Emus Nanang.
Editor| bantenpopuler.com


















